http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/09/27/124815_mabes-polri-gelar-konferensi-pers-terkait-masalah-pelaku-bom-solo_300_225.jpgSalah satu solusi adalah dengan kesibukan dan meningkatkan kesejahteraan.

VIVAnews - Para pelaku bom bunuh diri, M Syarief di Cirebon dan Hayat di Solo, masih berusia muda. M Syarief berusia 32 tahun, sedangkan Hayat atau Pino Damayanto satu tahun di bawahnya. Bagaimana cara mencegah pemuda Indonesia menjadi bomber-bomber menakutkan?

"Salah satunya caranya, kami akan meningkatkan wirausaha di kalangan pemuda. Karena, penyebab para pemuda rela menjadi bomber karena kekurangan ekonomi," kata Ketua Umum Karang Taruna, Taufan EN Rotorasiko.

Hal itu disampaikan Taufan saat menghadiri pengukuhan tenaga inti Karang Taruna yang bertempat di Pusat Pendidikan Zeni TNI Angkatan Darat, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis 6 Oktober 2011.

Taufan terpanggil karena maraknya aksi bom bunuh diri yang melibatkan pemuda Indonesia. Taufan yakin, salah satu penyebab mereka bisa terjerumus karena adanya masalah ekonomi.

Maka itu, salah satu solusi adalah dengan kesibukan dan meningkatkan kesejahteraan. Dalam perjalanan nanti, bila ditemukan hal-hal yang mencurigakan, Karang Taruna akan melapor kepada yang berwajib.

"Bila ada yang mencurigakan kami akan lapor ke pihak keamanan," kata Taufan yang juga Ketua Umum Gerakan Pemuda Sehat itu.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dari Kementerian Sosial, Rusli Wahid, mengungkapkan, Kementerian berharap pemantapan kader karang taruna selama 14 hari ini bisa mengimplementasikan program di masyarakat.

"Mereka bisa ke masyarakat dan memberi penyegaran terutama dalam pencegahan narkoba juga konflik antar daerah," kata Rusli. Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor (adi)
• VIVAnews

0 comments:

Posting Komentar